STIE BPKP TERAKREDITASI

Alamat : Jl. Peta Selatan Komplek Duta Indah Alfa 2 Blok D No. 7-10 Kalideres, Jakarta Barat. Telp ; (021)29519380- (021)29519381, Whatsapp ; 082111156054

Tentang STIE BPKP

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi BPKP (STIE Bhakti Prasetya Karya Praja) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang berkedudukan di Jakarta yang dikelola oleh Yayasan Dharma Satya Parahita (YDSP)...........

Biaya Perkuliahan STIE BPKP

Biaya pendidikan adalah biaya yang dikenakan kepada mahasiswa untuk penyelenggaraan dan pembinaan pendidikan serta layanan administrasi akademik..................

Kurikulum Studi kuliah kelas karyawan biaya ringan kampus STIE BPKP

Kurikulum adalah peran mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan..........

Kegiatan Mahasiswa STIE BPKP

Kegiatan kemahasiswaan adalah suatu kegiatan yang bersifat ekstra kurikuler untuk melengkapi kegiatan intra kurikuler, di STIE BPKP ada beberapa kegiatan yang antara lain......................

Fasilitas +Plus STIE BPKP

Dari Sertifikat kompetensi, Beasiswa, Laboratorium, Perpustakaan ..........

Senin, 18 September 2017

Kami kreatif



Jadi Kreatif


Kreatif itu bentuk cinta pada kehidupan, mempercantik kehidupan dengan warni yang beragam. Hal menyenangkan yang selalu ada agar orang lain ikut merasakan.
Kreatif adalah menghubungkan yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu yang belum pernah ada, Kreatif lahir diluar rasio akal, musuh terbesarnya adalah keraguan dan sahabat dekatnya adalah kegagalan.
Bukanlah inspirasi yang mendorong daya cipta, tapi ketekunan atas kebiasaan menciptakan.
Ide-ide terbaik tidak hadir disaat kita termenung berpikir, tapi dikala masalah datang mengusik kerja. Karena setiap pekerjaan adalah karya kreatif ketika dikerjakan oleh pikiran yang berpikir bukan pikiran kosong dengan penuh tipu muslihat.
Seorang pelukis selalu berkata “Kau tidak akan mampu melukis anak kecil dengan melihat gambarnya tanpa pernah memperhatikan dia tertawa bermain”

Kreativitas membutuhkan keberanian bukan kepastian, Dia berkembang lewat pengetahuan yang dalam untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut yang lain.
Semua perbuatan baik dan pemikiran hebat memiliki awal yang konyol.
Tidak ada mobil , ilmu fisika, ekonomi, pemerintahan sempurna di dunia ini, yang ada hanyalah hal baru dan lebih baik.
Lebih baik memiliki banyak gagasan berbeda meski ada kesalahan, daripada selalu benar tanpa ada gagasan sama sekali.
Orang kreatif itu fleksibel, dia bisa berubah saat situasi berubah, mematahkan kebiasaan, menghadapi keragu-raguan dan perubahan kondisi tanpa stres yang tidak semestinya.


Share:

Rabu, 13 September 2017

STIE BPKP Membuka Pendaftaran Mahasiswa Baru 2017


STIE Bhakti Prasetya Karya Praja, Program studi Akuntansi S-1 




1.   Pancasila & Kewarganegaraan.
2.   Pendidikan Agama.
3.   Kewirausahaan.
4.   Pengantar ekonomi Makro & Mikro.
5.   Pengantar akuntansi dan Lab.
6.   Aplikasi komputer dan Lab.
7.   Pengantar bisnis.
8.   Matematika ekonomi & bisnis.
9.   Statistik dan Lab.
10. Bahasa Inggris.
11. Hukum bisnis.
12. Metode observasi & Laporan.
13. Akuntansi keuangan.
14. Akuntansi biaya.
16. Auditing.
17. Perpajakan.
19. Akuntansi syariah.
20. System akuntansi.
21. Manajemen operasional.
22. Manajemen pemasaran.
23. Manajemen sumber daya manusia.
24. Bahasa Indonesia.
25. Manajemen strategik.
26. Manajemen Investasi.
27. Analisa laporan keuangan.
28. Sistem pengendalian manajemen.
29. Penganggaran.
30. System informasi akuntansi.
31. Akuntansi perpajakan.
32. Akuntansi sektor publik.
33. Pemeriksaan akuntansi.
34. Metodelogi penelitian.

kuliah sambil kerja, kuliah malam, kelas karyawan, kuliah murah, cepat cari kerja, kampus karyawan, stie bpkp


kuliah sambil kerja, kuliah malam, kelas karyawan, kuliah murah, cepat cari kerja, kampus karyawan, stie bpkp

Share:

Senin, 11 September 2017

Penemu Versus Pengusaha

(Tomas Edison Penemu dan Pengusaha)

Anda termasuk penemu atau pengusaha...??


Terdapat kerancuan besar tentang sifat dari seorang pengusaha ketika dibandingkan dengan seorang penemu. Penemu/inventor, yaitu seseorang yang menciptakan sesuatu untuk pertama kalinya adalah seseorang yang sangat digerakkan oleh motivasi kerja atau gagasan pribadinya. Disamping sangat kreatif, seorang penemu cenderung berpendidikan tinggi baik pada tingkat sarjana atau mungkin lebih. Keluarga, pendidikan serta pengalaman kerjanya membantunya untuk mengembangkan secara kreatif dan berpikiran bebas. Seseorang yang mampu merubah masalah rumit menjadi sederhana, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, bersedia mengambil resiko dan mempunyai kemampuan untuk menoleransi kerancuan dan ketidakpastian. Tipikal penemu adalah menempatkan nilai yang tinggi untuk menjadi seorang pecapai dan mengukur hasil pencapaian dengan jumlah penemuan yang dikembangkan serta jumlah paten yang didapatkan. Seorang penemu belum tentu menempatkan keuntungan moneter sebagai penanda ukuran sukses.

Entrepreneur class stie bpkp, kelas karyawan biaya murah di jakarta
(model sepatu nike pertama)

Sebagaimana dijelaskan tadi, seorang penemu sangatlah berbeda dari seorang pengusaha. Jika seorang pengusaha jatuh cinta dengan organisasi (usaha baru) dan akan melakukan hampir segalanya untuk menjamin kelangsungan pertumbuhan usaha, maka seorang penemu jatuh cinta dengan penemuan dan mungkin akan keberatan memodifikasi penemuannya untuk membuat penemuan itu menjadi lebih layak secara komersial. Perkembangan sebuah usaha baru yang didasarkan pada pekerjaan seorang penemu sering kali membutuhkan keterampilan pengusaha dan pendekatan tim, sebab banyak penemu yang tidak dapat berfokus pada hanya satu penemuan dalam jangka waktu yang cukup untuk mengkomersilkan penemuan itu. Penemu sangat menikmati proses menemukan bukan mengimplementasikannya.




@admintulen
Share:

Minggu, 10 September 2017

Inspiratif : Bisnis roti sehat dua bersaudara


EC STIE BPKP - Tonny Rusli melepas kariernya sebagai asisten di sebuah lembaga kursus bahasa Inggris demi mengejar impian menjadi pengusaha. Setelah mencoba peruntungan membuat usaha agensi periklanan yang lalu beralih ke bisnis wedding organizer, Tonny banting setir ke bisnis roti. Tonny mengaku kedua bisnis yang pernah ditekuninya tak sesuai dengan passion. “Impian saya sejak kecil adalah membuka toko roti,” ucap lulusan Jurusan Akuntansi Universitas Tarumanagara ini. Awalnya ia mengaku ngeri membuka toko roti di Jakarta karena melihat persaingan. “Tapi saya pikir, jika tidak pernah mencoba, saya juga tidak pernah tahu hasilnya bagaimana,” sambungnya.

Impian Tonny menggeluti bisnis roti boleh jadi terinspirasi ayahnya yang mengelola toko roti bernama Bread City, yang sudah berjalan 20 tahun dan memiliki 6 cabang. “Jadi, saya memang diproyeksikan keluarga untuk menjadi pengusaha. Tetapi saya diwajibkan belajar dengan menjadi karyawan orang lain dulu sebelum memiliki bisnis sendiri,” Tonny menguraikan.
Untuk mengawali bisnis roti, Tonny menggandeng adiknya, Yunita. Untuk bisa bersaing, Tonny mencari sesuatu agar berbeda dari toko roti lain. “Mama saya yang terkena kanker menjadi inspirasi kami untuk mengusung tema roti sehat. Roti sehat versi kami itu roti yang memakai bahan sehat dan tidak memakai pengawet,” papar Tonny. Ia menambahkan bahwa banyak toko roti lain yang juga memakai bahan sehat seperti gandum, sayangnya ditambahkan pengawet. “Sama saja bohong kalau seperti itu,” tukasnya.
Tonny mengawali bisnis roti dengan modal Rp 50 juta yang dibelikan satu oven, satu proofer, dan satu mixer. “Awalnya kami tidak punya gerai seperti ini. Jadi roti kami buat di rumah dengan resep buatan kami sendiri, lalu pemasaran kami lakukan melalui Instagram, serta dengan membagikan roti ke teman-teman,” ia mengisahkan. Tak disangka, lanjut Tonny, teman-temannya sangat menyukai roti buatannya. Pesanan pun mulai berdatangan sehingga ia memutuskan membuka toko dengan nama Babe Bakery.
Pada Agustus 2015 Tonny membuka gerai pertama di Jakarta. Dengan konsep roti sehat tanpa pengawet, awalnya Tonny dan Yunita sempat pusing lantaran harus menarik rotinya dengan cepat, khawatir telanjur basi. Mereka punya kebijakan tidak menjual roti yang tidak terjual pada hari sebelumnya untuk menjaga kualitas dan kredibilitas toko rotinya di mata konsumen. “Namun setelah rotinya perlahan mulai dikenal, kini perputaran penjualannya mampu melampaui kecepatan penarikan rotinya,” ujar kelahiran Bangka, 24 Agustus 1976 ini.
Empat bulan setelah gerai pertama dibuka, Tonny membuka gerai kedua di Lampung bermitra dengan temannya. “Teman kami ini adalah penggemar berat. Setiap dia ke Jakarta selalu memborong roti kami.” Menurut Tonny ternyata pasar di Lampung cepat merespons. Persaingan di kota ini pun belum seketat di Jakarta, sehingga ia memutuskan membuka gerai ketiga.

Yunita dan Tonny Rusly, Dua Bersaudara yang Mengibarkan Babe Bakery

Tonny mengklaim rotinya lebih lembut karena hampir semua bahan yang digunakan mulai dari tepung, mentega, hingga cokelat, diperoleh dari impor. Dan walaupun tanpa pengawet, dijelaskan Yunita, rotinya bisa bertahan 2-3 hari asalkan disimpan dalam keadaan tertutup dan diletakkan di kulkas. Saat ini ada sekitar 80 varian roti manis yang dijual di Babe Bakery. “Selain menjual roti manis, Babe Bakery juga menjual roti tawar, donat, dan kue ulang tahun made by order,” ujar Yunita.


Entrepreneur class stie bpkp, kelas karyawan biaya murah di jakarta

Dalam hal strategi penjualan, Tonny mengemukakan, Babe Bakery sengaja menawarkan harga terjangkau berkisar Rp 5-8 ribu untuk roti manis, agar masyarakat terbiasa dulu mengonsumsi roti sehat. Meskipun bermargin tipis, ia memastikan, bisnisnya masih tetap menguntungkan dan berkelanjutan. “Untuk pemasaran kami lebih memilih dari mulut ke mulut dan menggunakan media sosial,” ujarnya. Jurus lainnya, pada malam hari setelah jam 18.00, Tonny menggelar promo beli 6 gratis satu. Kini per harinya Babe Bakery yang mempekerjakan 25 karyawan, memproduksi 500-700 roti yang bisa meningkat berkali-kali lipat bila hari libur nasional.
Selain menekuni bisnis roti, ke depan kedua bersaudara itu berencana membuka Bakmi Babe, yang menyajikan bakmi bebas pengawet, serta layanan delivery sendiri bernama Bari atau Babe Delivery.
Diwawancara terpisah, Muhammad Tidar, pembeli roti Babe Bakery, menggaku menjadi pelanggan Babe Bakery sudah 6 bulan. Ia kerap membeli roti Babe Bakery lantaran harganya yang terjangkau dan sehat. Ke depan ia menyarankan, Babe Bakery menambah variasi menunya agar lebih beragam. “Kalau bisa tambah snack lain seperti risol atau pastel untuk snack box.”

Share:

Kamis, 07 September 2017

Inspiratif : Membesarkan Prodia dengan filosofi bebek


Nama Prodia sangat lekat dengan sosok Andi Wijaya. Bagaimana tidak,p ria kelahiran 2 Juli 1963 ini merupakan orang yang berjasa meletakkan pondasi di Prodia hingga saat ini bisa menjadi sebuah laboratorium terbesar di Indonesia.
Singkat cerita, pada tahun 1973 ia dan bersama tiga temannya, Gunawan Prawiro, Hamdono Widjojo, dan Singgih Hidayat, bersepakat membuat sebuah labolatorium klinik di Solo. Inspirasi membuat laboratorium ini muncul lantaran pada tahun 1972, Hetty Lestari, isteri dari Gunawan hendak melahirkan dan membutuhkan penanganan khusus, karena mengalami plasenta previa yang mengharuskan Hetty melahirkan dengan operasi caesar.
Lucunya ketika itu belum ada Palang Merah Indonesia (PMI) dan Bank Darah di Solo. Sang dokter memberitahu Gunawan untuk menyiapkan pendonor darah, kalau-kalau nanti dibutuhkan. Saat itu diketahui Hetty bergolongan darah O. Dari hasil pemeriksaan laboratorium , rumah sakit menyatakan Andi, Gunawan, Hamdono bergolongan darah O sehingga cocok memberikan darahnya. “Ini aneh sekali, karena jelas jelas golongan darah saya B bukan O, begitu juga Hamdono yang golongan darahnya AB bukan O” cerita Andi.
Ia tak habis pikir bagaimana pemeriksaan darah yang sesederhana itu bisa terjadi kesalahan. Dengan kesal ia kemudian mendatangi dokter tersebut dan terkejut dengan jawaban yang diberikan sang dokter. Bukan malah meminta maaf, dokter tersebut malah menantang Andi dan kawan-kawan untuk membuka laboratorium klinik. “Kamu buka laboratorium klinik saja, kamu kan dosen kimia klinik, kamu ahlinya,” ungkap Andi menirukan ucapan sang dokter.
Perkataan dokter tersebutlah yang akhirnya memantik api di dalam diri Andi. Dia bersama ketiga sahabatnya bersepakat membuka laboratorium klinik, dan masing-masing mengumpulkan uang sebesar Rp 45.000 untuk menyewa sebuah paviliun kecil di jalan Pasar Nongko 83, Solo.
Kebetulan juga, kampus tempat di mana Andi dan Gunawan mengajar sedang dalam kebangkrutan, dan tidak bisa membayar gaji plus kompensasi yang selama ini tertunggak. Sebagai balasannya, Andi dan kawan-kawan diperbolehkan membawa pulang barang-barang milik kampus. “Saya memilih mikroskop sedangkan Gunawan memilih pipet dan tabung gelas,” ucapnya mengenang.
Sebagai Sarjana Teknik, Singgih kemudian membantu mengelas, membuatkan perkakas dan membetulkan Centrifuge hingga kembali bisa berfungsi, setelah beberapa bagiannya rusak. Maklum saja, Centrifuge itu, Andi ceritakan dibeli di pasar loak. “Katika itu semua yang dibutuhkan sudah siap, kecuali satu, yaitu Fotometer,” ungkapnya.
Fotometer sendiri dijelaskan oleh Andi, berfungsi untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya dalam sebuah larutan. Laboratorium membutuhkan alat iniuntuk menentukan kadar suatu bahan di dalam cairan tubuh manusia seperti serum atau plasama.
“Tidak mudah menemukan alat ini,” ceritanya. Selain harganya mahal, belum adanya distributor alat kesehatan di Solo, menjadi tantangan tersendiri. “Dari iklan saya membaca ada perusahaan distributor di Jakarta yang jual seharga Rp 230.000,” ujarnya. Tanpa pikir panjang Andi kemudian mendatangi teman kuliahnya di ITB untuk meminjam uang.



Sejak saat itulah perjalanan Prodia sebagai laboratorium klinik dimulai dengan hanya dua orang karyawan Supinah dan Sri Hadiyanti. Supinah berprofesi sebagai perawat senior. Keahliannya dalam mengambil sample darah membuat Andi tertarik merekrutnya. “Kalau Sri Hadiyanti, atau titiek itu mahasiswa sekaligus asisten Gunawan di kampus,” ujarnya.
Dua orang karyawan itulah, yang menurut Andi menjadi dua ujung tombak pertama kali Prodia diluncurkan. Di bulan pertama, dari lima orang tetangga yang melakukan pemeriksaan didapatkan omset Rp 37.500. Angka ini tentunya belum mampu menutup biaya operasional dan gaji yang bisa menembus Rp 50.000. “Waktu itu saya bilang, omsetnya buat gaji Supinah dulu ya, karena kalau kami kan bujang-bujang, sedangkan dia sudah berkeluarga,” ungkapnya.
Keadaan yang masih serba kekurangan itu toh tak menyurutkan keempat sekawan tersebut. Mereka semua tetap gigih mengembangkan Prodia hingga bisa mencapai kesuksesannya. Mereka mendatangai satu per satu dokter di Solo dan meminta para dokter untuk merujuk pemeriksaan pasien, di laboratorium Prodia. “Dan ini membuahkan hasil, sebagian dokter mempercayakan kami, karena kualitas kami dalam memberikan diagnosis lebih baik,” ceritanya.
Dari rumah sederhana di Jalan Pasar Nongko 83 Solo, Prodia kini telah bertransformasi lebih jauh dalam empat dekade belakangan ini. Kini Prodia telah menjadi perusahaan yang berpenghasilan lebih dari Rp1 triliun per tahun dan menghidupi ribuan karyawan dengan 2.000.000 pelanggan di 30 provinsi.


Membesarkan Prodia dengan Filosofi Bebek
Bebek bisa jadi hanya binatang biasa bagi kebanyakan orang, sehingga jarang para tokoh sukes yang mengambil inspirasi hidup dari unggas yang memiliki kebiasaan berenang tersebut.Umumnya unggas yang dijadikan inpirasi adalah burung elang, rajawali atau ayam jantan karena kegagahan dan ketangguhannya, namun hal itu berbeda dengan seorang ilmuwan dan pengusaha sukses dalam industri laboratorium medis, Andi Wijaya yang menjadikan bebek sebagai filosofi kemimpinannya dalam menjalankan usaha.
Sejak usia 11 tahun, Andi sudah membantu orang tuanya dengan mengangon bebek hingga 1,5 tahun lamanya.Waktu kecil, setiap pukul 15.00 putra pertama dari delapan bersaudara itu mulai giring bebek ke sawah-sawah. Selama 1,5 tahun dia ngangon atau menggembala bebek. "Saya jadi memperhatikan tingkah laku bebek, dan ternyata mereka disiplin," ujarnya.
Tanpa diperintah bebek-bebek akan bangun pagi dan baris untuk menuju sawah dan ketika pulang dia sudah paham di mana kandangnya. Demikian pula, bebek itu adalah binatang yang solidaritasnya tinggi. Jika satu kelompok temannya belum ada, mereka tidak akan pulang ke kandang. Yang menarik lagi, rombongan bebek itu selalu berganti pemimpin di depannya. Tidak bebek yang itu-itu saja yang memimpin rombongan baris.
Setiap Sabtu dan Minggu selama 1,5 tahun, Andi angon bebek di Kali Garang, Ungaran, Jawa Tengah. "Saya dapat pelajaran banyak dari falsafah bebek. Bebek itu rukun, produktif, saling melindungi, sabar, dan menjaga kepentingan bersama," ujar Andi.
Wajar saja jika kemudian Prodia tumbuh menjadi sebuah perusahan yang kental dengan semangat kekeluargaan dan berhasi membuat profesional tidak canggung. Regenerasi kepemimpinan di Prodia dipegang oleh kalangan-kalangan profesional. Para pendiri sejak awal menganggap karyawan Prodia merupakan keluarga yang harus dilindungi. Budaya kekeluargaan ini mengikis jarak antara atasan dan bawahan. “Tidak ada putra mahkota di Prodia," dia menegaskan.

Share:

Minggu, 03 September 2017

Keindahan yang tidak terlihat



Ada lukisan indah dihadapanku, campuran warna penuh harmoni, yang indah, rumit, rinci seakan melompat, menari dan berlari menetes.. pastilah dibuat dengan penuh kerja keras dengan rasa cinta dan pengabdian.. Namun mengapa pikiranku malah tertuju pada lalat yang hinggap di sudut frame??? Kenapa itu aku lakukan??

Untuk mengetahui spesies, lihatlah ketakutannya...... Untuk mengetahui diriku sendiri, aku melihat ketakutan yang ada pada diriku. Ketakutan itu sendiri tidak penting, tapi rasa takut berdiri di sana dan mengarahkan aku ke arah hal-hal yang penting.
Aku tidak boleh takut atas rasa takut pada diriku, mereka tidak ada di sana untuk menakut-nakuti Aku; Mereka ada di sana untuk memberi tahu Aku bahwa ada sesuatu yang berharga.

Aku berbeda dengan pria hebat hanya dengan satu hormat, pria hebat itu pernah menjadi pria yang sangat kecil, tapi dia mengembangkan satu kualitas penting, dia mengenali kelimpahan dan kesempitan pemikiran dan tindakannya.
Di bawah tekanan beberapa tugas yang sangat berarti baginya, dia belajar untuk melihat betapa kecilnya, keterpurukannya membahayakan kebahagiaannya.
Dengan kata lain, seorang pria hebat tahu kapan dan dengan cara apa dia tidak menjadi laki-laki kecil.
Seorang pria kecil tidak tahu dia kecil dan takut untuk tahu. Dia menyembunyikan kepayahan dan kesempitannya di balik ilusi kekuatan dan kebesaran, kekuatan dan kebesaran orang lain.
Dia bangga dengan jenderal agungnya tapi bukan dirinya sendiri. Dia mengagumi gagasan yang tidak dimilikinya, bukan yang dia miliki.
Semakin sedikit dia mengerti sesuatu, semakin dia yakin akan hal itu. Dan semakin baik ia memahami sebuah gagasan, semakin sedikit ia mempercayainya.

Banyak konflik yang Aku miliki dalam hidup hanya karena Aku tidak hidup sejajar; Aku tidak menjadi jujur ​​pada diri sendiri. Sehingga sesuatu yang indah dihadapanku tak tampak sebagai keindahan melainkan tumpukan masalah......

Asumsi kita adalah jendela yang kita miliki terhadap dunia, apa jadinya jika jendela itu terlalu kotor? Atau terlalu kecil?
Satu-satunya kebijaksanaan yang terbaik adalah dengan mengetahui dan memahami.
Nilai akhir dari pemahaman ilmu yang aku jalani adalah perubahan ke arah lebih baik pada diriku dan lingkungan'ku melalui ilmu-ilmu yang telah mendidik diriku...


Share:

Inspiratif : Warbiasah.... Mantan sales jadi juragan toko emas

kuliah sambil kerja, kuliah malam, kelas karyawan, kuliah murah, cepat cari kerja, kampus karyawan, stie bpkp

Tahun 1989 Ferriyady Hartadinata masih dikenal sebagai sales perhiasan emas di Bandung dan sekitarnya. Namun, siapa sangka jika saat ini dia populer sebagai pengusaha perhiasan emas yang memiliki 7 toko emas dan 4 pabrik perhiasan emas di Soreang, Bandung. Bisnis toko emas yang mempekerjakan 500 orang karyawan itu di bawah payung PT Hartadinata Abadi. Juga, menjalin kemitraan bisnis dengan 600 usaha ritel perhiasan emas di seluruh Indonesia.
Ihwal Ferriyady pindah kuadran dari karyawan perusahaan perhiasan emas yang bertugas menjajakan perhiasan emas dari pintu ke pintu menjadi seorang pengusaha, dimulai ketika dia berani memutuskan berhenti jadi orang gajian pada 1997. Dengan jam terbang sekitar 8 tahun bergelut di dunia kemilau logam mulia, tahun 1998 dia pun percaya diri membuka toko emas perdana yang masih sederhana di Cibaduyut, Bandung.
kuliah sambil kerja, kuliah malam, kelas karyawan, kuliah murah, cepat cari kerja, kampus karyawan, stie bpkp
 Ferriyady Hartadinata, Owner bisnis perhiasan emas PT Hartadinata Abadi (ke-2 dari kiri) dan Suparni Parto, franchisee toko emas ACC (ke-3 dr kiri)

Sarjana Ekonomi lulusanekonomi salah satu universitas swasta di Bandung itu paham betul tentang seluk beluk bisnis perhiasan emas di Indonesia. Selama ini masyarakat sering curiga dengan kejujuran pengelola toko emas atas timbangan dan karat/kadar emas suatu perhiasan yang dibeli. Untuk itu, Ferriyady ingin memberikan alternatif ke masyarakat bahwa ada lho toko emas yang jujur dan bisa diuji kadar/karat emas dan berat timbangan perhiasan emas yang dijualnya.
Dengan resep bisnis toko emas seperti itu, tak heran jika seiring berjalannya waktu, kepercayaan konsumen makin meningkat di toko emas milik Ferriyady. Alhasil, satu demi satu toko dibuka, sampai akhirnya kini (setelah 19 tahun beroperasi Hartadinata), dia memiliki 7 toko milik sendiri dan 1 toko yang diwaralabakan. Jadi, total ada 8 toko emas.
Dari 8 toko-toko emas tersebut, Ferriyady membaginya dalam tiga kategori. Kategori pertama, Claudia Perfect Jewelry (ada 2 toko), konsepnya toko emas berlian premium yang lokasinya ada di mal-mal. Kedua Celine Jewelry (ada 2 toko), toko emas di pusat perbelanjaan. Ketiga, toko emas ACC (4 toko) yang lokasinya ada di pasar atau pusat perdagangan dengan segmen pasar middle low.
“Untuk pengembangan toko emas ACC, mulai tahun 2017 ini saya kembangkan dengan sistem waralaba. Nilai investasinya minimal Rp4 miliar sampai tak terhingga, tergantung kebutuhan investornya. Dan untuk menyuplai toko-toko emas itu, kami memiliki 4 pabrik perhiasan emas di Bandung. Kapasitas pabrik adalah 2.500 kilogram per bulan,” jelas bos dari 509 karyawan ini.
Hingga akhir tahun 2017, Ferriyadi mematok target untuk membuka 10 toko waralaba ACC. Sedangkan 5 tahun ke depan, pihaknya berambisi untuk ekspansi buka 120 toko emas ACC di seluruh Indonesia. “Kami harapkan, investor waralaba toko emas ACC tidak hanya di Bandung dan sekitarnya, tapi juga berasal dari seluruh wilayah Nusantara,” pria berkacamata ini menegaskan.
Sebelumnya, hasil riset EuroMonitor Internasional menegaskan bahwa industri perhiasan di dalam negeri diprediksi bakal kembali mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun lalu karena kondisi ekonomi dan permintaan pasar yang naik. Berdasarkan studi Euromonitor International, tahun lalu industri perhiasan dalam negeri tumbuh 13 persen atau senilai Rp 21 triliun. Kondisi ekonomi yang melesu pada tahun lalu sama sekali tidak berdampak pada pertumbuhan industri perhiasan. Faktor utama pertumbuhan tersebut disebabkan oleh dorongan status sosial, yang menyebabkan masyarakat berbelanja perhiasan. Di pihak lain, banyak pihak yang membeli perhiasan dilatarbelakangi oleh motivasi untuk berinvestasi dan mengikuti tren fashion terkini.
kuliah sambil kerja, kuliah malam, kelas karyawan, kuliah murah, cepat cari kerja, kampus karyawan, stie bpkp

Terobosan Waralaba Toko Perhiasan Emas
Saat ini, PT Hartadinata Abadi adalah satu-satunya pabrikan perhiasan emas yang menawarkan bisnis toko emas dengan pola waralaba dengan nama toko emas ACC. Ini adalah salah satu strategi bisnis perusahaan untuk memperluas cakupan pasar. Sistem waralaba ini membuka kesempatan kepada masyarakat untuk memasuki bisnis toko perhiasan emas yang umumnya tertutup dan merupakan usaha turun-temurun.
“Selama ini orang punya uang tetapi tidak bisa dengan mudah membuka toko perhiasan emas. Kami telah melakukan kajian terkait prospek pasar perhiasaan emas di dalam negeri dan optimistis waralaba yang ditawarkan tersebut sangat kompetitif dengan perkiraan omset penjualan yang dapat diraih,” ujar Ferriyady tentang alasannya menawarkan pola franchise toko emas ACC.
Peresmian Toko ACC ke-8 dengan sistem waralaba pertama tersebut berlangsung di Toko ACC, Jalan Kopo Sayati, Bandung. Pembeli hak franchise ACC yang pertama adalah Suparni Parto, seorang pensiunan perwira polisi di Bandung, dengan nilai investasi toko Rp 7 miliar.
“Produk perhiasan emas buatan Hartadinata Abadi sangat dikenal karena memiliki kualitas terbaik, unik, dan dapat menjawab selera serta tuntutan gaya hidup masa kini. Permintaan terhadap produk perseroan tersebut terus menerus meningkat dari tahun ke tahun, dengan pangsa pasar yang makin luas dan beragam. Saya tidak ragu untuk bekerja sama dengan Hartadinata Abadi karena produk perusahaan ini memiliki karakter yang kuat dan bakal diterima luas oleh pasar di dalam negeri,” kata Suparni dengan nada optimistis.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto, mengatakan, toko ACC dengan sistem waralaba menandai era keterbukaan dalam rangka mencari dan menggandeng mitra-mitra potensial yang berkomitmen untuk maju bersama di bisnis perhiasan emas di dalam negeri.
“Kami ingin meningkatkan nilai tambah dari bisnis yang kami geluti saat ini dengan memberikan kesempatan kepada mitra potensial dan investor yang tertarik bergabung dalam jaringan penjualan perseroan dan meraih keuntungan bersama. Kami meyakini, langkah ini bakal sangat membantu masyarakat untuk lebih mudah memiliki perhiasaan emas yang berkualitas dengan desain up-to-date dan sesuai selera masyarakat,” tambahnya.
Paket waralaba terendah yang ditawarkan perusahaan senilai Rp4 miliar bergantung kepada luasan toko dan keinginan mitra investor. Hartadinata akan mensuplai perhiasan emas sesuai dengan nilai investasi, peralatan dan sistem penjualan serta pengetahuan dalam mengelola toko perhiasan emas.
Royalti dari sistem kemitraan tersebut ditetapkan 70%:30% untuk franchisee dan Hartadinata Abadi yang dihitung dari nilai untung bersih (net profit). Keuntungan bermitra dengan Hartadinata Abadi adalah suplai produk yang stabil dengan model perhiasan up-to-date dan manajemen pengelolaan. Dua keunggulan ini akan menjadi senjata bagi mitra usaha untuk berkompetisi dengan toko perhiasan emas lainnya.
Management fee waralaba toko emas ACC ditetapkan Rp 500 juta untuk masa kontrak 5 tahun kerja sama. Setelah periode itu berakhir, bisa diperpanjang lagi kerja samanya dan dikenakan biaya lagi. Adapun target titik impas (break event point) akan dicapai sekitar 3-4 tahun.
“Selama ini orang punya uang tetapi tidak bisa dengan mudah membuka toko perhiasan emas. Kami telah melakukan kajian terkait prospek pasar perhiasaan emas di dalam negeri dan optimistis waralaba yang ditawarkan tersebut sangat kompetitif dengan perkiraan omset penjualan yang dapat diraih,” katanya.
Pada 2003 Hartadinata Abadi hanya melayani permintaan perhiasan emas sekitar 100-150 kg per bulan. Sejalan dengan bertumbuhnya pangsa pasar perhiasan emas di dalam negeri, perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 20-25% setiap tahunnya.
Tahun 2017 ini, target produksi perseroan sekitar 700 – 750 kilogram (kg) per bulan dari 600 kg per bulan pada tahun lalu. “Rata-rata pertumbuhan bisnis kami di Hartadinata Abadi adalah 20%-25% setiap tahunnya. Market share kami masih sekitar 10% di tingkat nasional,” ucap Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi.

sumberdimulai
Share:

Lensa STIE BPKP

CARI DI STIE BPKP